Senin, 22 Oktober 2012

TUGAS IBD(MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA)



MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
                                           
11.     HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal diaertikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam terminologi ,budaya merupakan sistem yang memiliki kesesuaian.Menurut E.B taylor(1987).Kebudayaan meliputi : pengetahuan,kepercayaan,seni,moral,hukum ,adat istiadat,pembawaan lain yang diperoleh dari anggota masyarakat yang terbentuk dari anggota masyrakat yang terbentuk dari pemahaman suatu bangsa.
Budaya merupakan bagian yan tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.Budaya dapat diartikan sebagai pikiran atau akal budi.Manusia sebagai makhluk budaya artinya adalah makhluk yang memiliki akal budi atau pikiran yang digunakan untuk memperhitungkan segala perbuatan yang dilakukannya dan sebagai dasar atas segala tindakan yang dilakukan.  Dengan dasar itulah manusia menjadi  makhluk yang paling tinggi derajatnya, karena manusia diciptakan tuhan dengan  diberi akal.

Manusia dalam sudut terminologi ,manusia dapat dilihat dari berbagai macam bidang ilmu seperti biologi .Dalam biologi manusia diartikan sebagai spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.Didalam bidang antropologi kebudayaan,manusia lebih ditekankan terutama dalam bidang konsep penciptaan dan penggunaan serta perkembangan teknologi.


Isi dari kepribadian manusia terdiri dari
1) Pengetahuan
 2) Perasaan
 3) Dorongan Naluri.
Ø  Pengetahuan artinya  gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Selain itu pengetahuan adalah segala sesuatu yang mengisi akal dan jiwa seseorang yang sadar, secara nyata terkandung di dalam otak manusia melalui penerimaan panca inderanya serta alat penerima atau reseptor organismanya yang lain. (Koentjaraningrat, 1986: 101-111)
Ø  Perasaan merupakan pengalaman subjektif secara sadar mengenai emosi.Unsur perasaan muncul karena dipengaruhi oleh pengetahuan manusia, maka kesadaran manusia yang tidak ditimbulkan oleh pengaruh pengetahuan manusia melainkan karena sudah terkandung dalam organismanya disebut sebagai naluri.
Ø  Naluri merupakan suatu pola perilaku dan reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu yang tidak dipelajari tapi telah ada sejak kelahiran suatu makhluk hidup dan diperoleh secara turun-temurun. Dalam psikoanalisis, naluri dianggap sebagai tenaga psikis bawah sadar yang dibagi atas naluri kehidupan (eros) dan naluri kematian (thanos). Sehubungan dengan naluri tersebut, kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap manusia disebut sebagai “dorongan” (drive), maka disebut juga sebagai dorongan naluri. Macam-macm dorongan naluri manusia , antara lain adalah:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup;
2. Dorongan sex;
3. Dorongan untuk usaha mancari makan;
4. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengn sesama manusia;
5. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya;
6. Dorongan untuk berbakti;
7. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara, atau gerak. (Koentjaraningrat, 1986: 109-111)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki ciri tertentu  dan memiliki tingkat intelektual yang tinggi dan membutuhakan orang lain atau makhluk sosial .

Manusia dan kebudayaan adalah sebuah ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan.Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk bebudaya ,makhluk yang memiliki akal budi yang digunakan untuk berfikir dan menciptakan sesuatu lewat tindakannya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. Etika disini menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merayakannya.
Dapat disimpulkan bahwa budaya adalah bagian yang tak akan pernah terpisahkan dari manusia karena tabiat manusia sendiri adalah berbudaya. Karena manusia secara bahasa berasal dari kata manu yang memiiki arti berfikir,akal budi dan budaya berarti akal .Bila digabungkan akan didapat dua kata kunci yaitu akal  dan budi.Hal ini menenjukan keterkaitan antara keduanya.

2.Etika dan estetika berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos.
Ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
  1. Etika dlam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalam mengatur tingkah laku.
  1. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
  2. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)

Kebudyaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika.
Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal.Meskipun demikian suatu budaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.
·        Estetika berbudaya
Estetika dapat diartikan sebagi segala sesuatu tentang keindahan atau seni,
Estetika berkaitan dengan sesuatu yang dinilai indah.Makna keindahan secara luas adalah  keindahan mengandung ide kebaikan .Keindahan dalam arti secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna) .Keindahan dalam arti secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui indera.
Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.
3. Problematika Kebudayaan
      Kebudayaan mengalami perubahan seiring dengan perubahan pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan,
      Dinamika Kebudayaan berupa :
      Proses pewarisan budaya dari generasi ke generasi berikutnya merupakan sifat dari budaya sebagai milik bersama seluruh masyarakat pendukungnya. Dalam prosesnya, pewarisan budaya tersebut dapat berlangsung secara enkulturasi maupun sosialisasi.

*      Enkulturasi
             Menurut kontjaningrat, enkulturasi yaitu proses pembudayaan yakni seseorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat-istiadat, sistem norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Dengan kata lain, enkulturasi adalah pewarisan budaya dengan cara unsur-unsur  budaya itu dibudayakan kepada individu-individu warga masayarakat pendukung kebudayaan tersebut. Misalnya pembudayaan adat-istiadat leluhurnya, pembudayaan nilai-nilai moral Pancasila melalui penataran, pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui proses belajar mengajar dipersekolahan.
                  Sejak kecil proses enkulturasi itu telah dimulai. Seringkali individu belajar budaya itu dengan cara meniru berbagai pola tindakan (sikap dan prilaku) orang-orang yang berada di sekitarnya. Dari hasil belajar tersebut berbagai nilai dan norma-norma sosial budaya kemudian diterapkan dalam kepribadiannya, sehingga terbentuk menjadi sikap dan prilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
                  Bahkan dalam masyarakat modern, proses enkulturasi ini merupakan prose pewarisan budaya yang dilakukan secara formal melalui lembaga-lembaga pendidikan. Baik negeri maupun swasta merupakan lembaga enkulturasi (pembudayaan) unsur-unsur budaya kepada generasi muda. Dengan proses belajar mengajar di persekolahan maka proses pembudayaan berbagai unsur budaya termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi akan lebih efektif dan produktif kepada generasi  muda pendukung kebudayaan.


*    Sosialisai
                  Dalam proses sosialisasi, individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar terhadap nilai-nilai, norma-norma dan pola tindakan orang lain atau masyarakat dalam berinteraksi sosial dengan segala macam individu di sekitarnya yang memiliki beraneka macam status, peran dan pranata sosial yang ada di dalam kehidupan di masyarakatnya, misalnya seorang anak telah diajari cara bersikap dan sopan santun, berbicara yang sopan dan baik, berlaku jujur, adil,berpakaian, cara makan dan minum sesuai dengan adat istiadat dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan meniru dan mempelajari berbagai pola-pola sikap dan prilaku orang lain disekitarnya, maka individu tadi berusaha meniru kemudian terbentuk dalam kepribadiannya. Demikian pula terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakatnya yang setiap hari dipelajari dan ditemukannya maka lama-kelamaan mempengaruhi sikap dan prilakunya.

Pewarisan kebudayaan  yang merupakan Proses pemindahan, penerusan, pemilikandan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan
            Pewarisan kebudayaan  dapat melalui  enkulturasi (Pembudayaan) artinya Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat dan peraturan hidup dalam kebudyaan
Yang kedua melalui Sosialisasi (Proses pemasyarakatan) Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan  yaitu Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang,Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya dan Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan.
Perubahan kebudayaan Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai dengan bagi kehidupan. Contoh : pembangunan , modernisasi

Masalah yang muncul :
Perubahan sosial atau perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.


Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.


Apabila diperhatikan dengan seksama, setiap individu dan lingkungan tempat tinggalnya, termasuk masyarakatnya, pastilah mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat itu disebut perubahan sosial. Perubahan tersebut meliputi norma sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan masyarakat serta susunan kekuasaan dan wewenang.


Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan. Kecenderungan masyarakat untuk berubah dipengaruhi faktor :
  • Rasa tidak puas terhadap keadaan yang ada
  • Timbul kesadaran memperbaiki kekurangan yang ada
  • Kebutuhan kehidupan masyarakat semakin komplek
  • Menyesuaikan diri dengan situasi baru
  • Sikap terbuka terhadap unsur dari luar


Walaupun demikian ada beberapa hal dalam masyarakat yang tetap bertahan, umumnya berhubungan dengan faktor :
  • Agama dan religi yang dianut masyarakat
  • Sudah terinternalisasi karena sosialisasi sejak kecil

Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat bisa bersifat progress, bisa pula bersifat regress.
a)       Perubahan bersifat regress   (kemunduran)
b)      Perubahan melalui revolusi
*    Penyebaran Kebudayaan (difusi) Proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain. Globalisasi : Penyebaran budaya secara meluas.
Arnold J. Toynbee, dalam Penyebaran budaya dalil tentang radiasi Budaya sebagai berikut :
  1. Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
  2. Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya, makin tinggi aspek budaya, makin sulit diterima.
  3. Jika satu unsur budaya masuk, maka akan menarik unsur budaya lain.
  4. Unsur budaya yg masuk bisa berbahaya bagi masyarakat yang menerima budaya tersebut.
Masalah dalam difusi : Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya unsure-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke masyarakat lain. Kebudayaan kelompok masyarakat di suatu wilayah bias menyebar ke masyarakat wilayah lain. Misalnya, kebudayaan dari masyarakat Barat (Negara-negara Eropa) masuk dan mempengaruhi kebudayaan Timur (bangsa Asia dan Afrika). Globalisasi budaya bisa dikatakan pula sebagai penyebaran suatu kebudayaan secara meluas.
Dalam hal penyebaran kebudayaan, seorang sejarawan Arnold J. Toynbee merumuskan beberapa dalil tentang radiasi budaya sebagai berikut. Pertama, aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual. Kebudayaan Barat yang masuk ke dunia Timur pada abad ke- 19 tidak masuk secara keseluruhan. Dunia timur tidak mengambil budaya Barat secara keseluruhan, tetapi unsur tertentu, yaitu teknologi. Teknologi merupakan unsur yang paling mudah diserap. Industrialisasi di Negara-negara Timur merupakan pengaruh dari kebudayaan Barat.


Kedua, kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya. Makin tinggi dan dalam aspek budaya, makin sulit untuk diterima. Contoh religi adalah lapis dalam dari budaya. Religi orang barat (Kristen) sulit diterima oleh orang Timur disbanding teknologinya. Alasannya, religi merupakan lapisan budaya yang paling dalam dan tinggi, sedangkan teknologi merupakan lapis luar dari budaya seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.
Pada dasarnya, difusi merupakan bentuk kontak antarkebudayaan. Selain difusi, kontak kebudayaan dapat pula berupa akulturasi dari asimilasi. Akulturasi berarti pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih yang berbeda. Akulturasi merupakan kontak antar kebudayaan, namun masing-masing masih memperlihatkan unsur-unsur budayanya. Asimilasi berarti peleburan antarkebudayaan yang bertemu. Asimilasi terjadi karena proses yang berlangsung lama dan intensif antara mereka yang berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan. Pada umumnya, asimilasi menghasilkan kebudayaan baru.

Ketiga, jika satu unsur budaya masuk maka akan menarik unsur budaya lain. Unsur teknologi asing yang diadopsi akan membawa masuk  pula nilai budaya asing melalui orang-orang asing yang bekerja di industry teknologi tersebut.Hilangnya nilai-nilai budaya local sebagai akibat masuknya budaya asing.
 Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

·        Selain masalah difusi,terdapat :
  1. Asimilasi : Peleburan antar kebudayaan yang bertemu, berlangsung lama dan intensif.
  2. Akulturasi: kontak antar kebudayaan namun masing-masing masih menunjukkan unsur-unsur budayanya.
Kebudayaan merupakan warisan dari nenek moyang kita dan harus di lestarikan agar tidak punah karena sebagai warga ynag memiliki kebudayaan yang beragam dari seluruh pelosok daerah merupakan satu kesatuan yang menjadi ciri khas bangsa indonesia,maka segala problematika kebudayaan harus diatasi. Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun juga caranya kita harus mempertahankan identitas bangsa kita yaitu kebudayaan. Mulailah dengan mencintai kebudayaan daerah.
*    Kebudayaan produk manusia
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :

1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya

2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.

3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

4. Pembeda manusia dan binatang

5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.

6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

7. Sebagai modal dasar pembangunan.

            http://14april92.blogspot.com/2012/01/pola-pola-pewarisan-budaya-dalam.html
http://erikson-lorenzo.blogspot.com/2011/03/ilmu-budaya-dasar-etika-dan-estetika.html

2 komentar: