Sabtu, 12 Oktober 2013
SENI TARI PENDET
SENI TARI PENDET
Seni tari merupakan cabang dari kesenian yang diwujudkan dengan gerakan dengan irama sebagai ungkapan dari jiwa manusia. Menurut B. Ph. Soeryodiningrat, pengertian seni tari adalah gerak-gerik dari seluruh anggota tubuh atau badan yang selaras dengan bunyi, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari.
Corri Hartong dalam bukunya Dankunst menjelaskan: Seni tari adalah gerak-gerik yang diberi bentuk dan ritmus dari badan di dalam ruang. Wisnoe Wardhana dalam bukunya Dance Composition mengungkapkan bahwa seni tari adalah ekspresi gerak dan media tubuh manusia.
Menurut Susanne K. Langer, seni tari adalah gerak-gerik yang dibentuk secara ekspresif untuk dapat dinikmati dengan rasa. Atmadibrata dalam Budaya Jaya (1978) menjelaskan bahwa, pengertian seni tari bukan hanya gerak fisik yang indah berirama, yang tampil dipentas serta dilakukan oleh sekelompok pelaku, dan ditangkap oleh sekelompok yang disebut penonton.
Seni tari tradisional Indonesia terdapat banyak ragamnya diantaranya seni tari pendet yang berasal dari daerah bali yang diciptakan oleh I Wayan Rindi pada tahun 1967. Tari pendet kemudian dijadikan tarian penggubah tarian sakral yang ditampilkan untuk mengringi upacara keagamaan di pura. Pada awalnya, seni tari pendet digunakan sebagai tari pemujaan yang dipentaskan untuk peribadatan yang gerakannya merupakan simbol penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Seni tari pendet kemudian diubah menjadi tari yang digunakan untuk menyambut tamu tetapi unsur kesakralannya tetap kental.
Sejarah Seni Tari Pendet
Sejarah perkembangan Seni Tari Pendet dimulai pada tahun 1950. I Wayan Beratha mengembangkan seni tari pendet dengan menambahkan jumlah penarinya menjadi 5 orang kemudian seni tari pendet diperbarui lagi sehingga menjadi seni tari massal dengan jumlah penarinya sebanyak 800 orang atau lebih yang ditampilkan pada acara pembukaan Asian Games Jakarta.
Pada tahun 1967 seorang koreografer yang bernama I Wayan Rindi menggubah seni tari pendet tradisional menjadi seni tari pendet modern. I Wayan Rindi merupakan seorang penari yang terkenal memiliki kemampuan menggubah dan melestarikan tarian Bali lewat pembelajaran pada generasi selanjutnya.
Ciri Khas Tari Pendet
Busana seni tari pendet yang digunakan untuk menyambut tamu atau “Ucapan Selamat Datang” dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian dan memikat para penonton dengan busana Tapih yang berwarna hijau dengan motif crapcap. Cara menggunakan tapih yaitu sama halnya dengan memakai kain biasa dengan ujung taping diletakkan dibelakang dan harus menutupi mata kaki penari. Selain Tapih para penari juga memakai kamen yang berwarna merah dengan corak emas dan angkin prada yang berwarna kuning dengan motif tumpeng serta selendang merah tanpa motif yang dililit pada tubuh penari.
Sedangkan tata rias yang menunjang penampilan seni tari pendet pada hakikatnya sangat diperlukan untuk memberikan kesan dan memperkuat karakter tarian. Alat-alat tata rias yang dipakai dalam tari pendet adalah susu pembersih, penyegar kulit, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eyeshadow untuk mempertajam arsiran pada kelopak mata, pensil alis warna hitam, eyeliner sebagai penegas garis mata, maskara, bulu mata, blush on berwarna merah di pipi, dan lipstik merah.
Hiasan kepala yang dipakai dalam pentas seni tari pendet adalah: rambut yang disasak menggunakan gonjer, bunga kamboja yang diletakkan melengkung dari atas telinga kanan hingga menyentuh bunga mawar merah, bunga mawar merah diletakkan di tengah-tengah diantara bunga kamboja dan semanggi, bunga sandat disusun sepanjang susunan bunga jepun tepatnya dibelakang bunga mawar merah dan bunga kamboja, bunga semanggi diletakkan disebelah kiri melengkung ke bawah dengan cara menyelipkan tangkainya pada batu pusungan.
Properti yang digunakan dalam pentas eni tari pendet adalah menggunakan bokor yang dihiasi oleh ornamen janur atau daun kelapa yang muda berwarna kuning. Ornamen janur biasanya dihiasi corak potongan kotak dan irisan berbentuk belah ketupat tetapi adapula yang menggunakan gabungan kedua corak tersebut.
referensi:
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/897/tari-pendet#.UkLwCNvoeI9
http://www..com/2012/11/pengertian-seni-tari-menurut-pakar.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar