BIOGRAFI
TOKOH PAHLAWAN NASIONAL
Abdul Halim
Perdanakusuma merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional. Abdul Halim
Perdanakusuma lahir di Sampang, 18 November 1922. Beliau menempuh pendidikan
dasar atau dulu disebut HIS dan sekolah menengah pertama atau disebut MULO dan
kemudian melanjutkan ke sekolah Pamong Praja atau MOSVIA yang terletak di
Magelang. Beliau menempuh sekolah Pamong Praja hanya sampai tingkat 2. Ketika
penjajahan jepang tahun 1942, Beliau sedang menjalani taining navigasi oleh
angkatan udara kanada. Bagian dari training tersebut adalah beliau menerbangkan
44 misi di Eropa ternasuk menerbangkan Avro Lancaster dalam pemboman pada
tentara NAZI di Jerman. Beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1946 dan
kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat dan terlibat dalam berbagai
penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga ikut serta
dalam penerbangan percobaan pesawat AURI bermotor satu pada tanggal 23 April
1946 di udara Jakarta lalu terbang ke arah timur dengan tujuan pendaratan di
Sumenep dan Malang. Beliau juga dipercaya sebagai pemimpin dalam operasi
pemboman di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang yang pada masa itu diduduki
Belanda. Beliau sangat piawai dalam menjalankan tugasnya sehingga beliau
dipromosikan menjadi komodor dan kemudian ditugaskan untuk mendirikan cabang
AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat pada awal tahun 1947. Pada tanggal 17
Oktober 1947 Beliau menjadi pemimpin pasukan penerjun di Kalimantan kemudian
tanggal 14 Desember 1947 Beliau kembali ditugaskan untuk menerbangkan pesawat
AVRON ANSON RI-003 ke Tahiland dengan tujuan untuk mengambil obat-obatan
bersama Opsir Iswahyudi tetapi sayangnya di daerah Labuhan Bilik Besar, Pantai
Lumut Malaysia udara sangat buruk sehingga menyebabkan sayap pesawat patah dan
kemudia pesawat meledak. Beliau gugur
dalam tugas dan kemudian jenazahnya dimakamkan di TMP Nasional Kalibata. Bangkai pesawat terbang tersebut ditemukan di
sebuah hutan dekat kota Lumut, Perak, Malaysia tetapi tim penyelamat hanya
menemukan jasad Halim sementara jasad Iswahyudi tidak ditemukan hingga sekarang
begitu juga dengan perlengkapan senjata api yang dibeli dari Thailand tidak
ditemukan. Jasad Halim sempat dikebumikan di kampung gunung Mesah, Perak,
Malaysia dan beberapa tahun kemudian baru jenazah digali lagi dan jasadnya
dibawa ke Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sebagai
penghormatan pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan SK
Presiden No 063/TK/1975 dan namanya diabadikan pada Bandara Udara Halim
Perdanakusuma dan pada kapal perang KRI Abdul Halim Perdanakusuma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar